Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan realisasi restrukturisasi kredit bank Himpunan Bank bank Milik Negara (Himbara) mencapai Rp490 triliun. Tiko, sapaannya, restrukturisasi kredit tersebut dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN terhadap 3,9 juta debitur. "Himbara sangat masif untuk restrukturisasi kredit, angka nasional mencapai Rp 900 triliun, Himbara Rp490 Triliun, paling besar restrukturisasi BRI sebesar Rp190 an triliun," kata Tiko dalam webinar Dukungan Perbankan untuk Ekonomi di Masa Pandemi dengan pemimpin redaksi, Rabu (2/12/2020).
Secara rinci, BRI melakukan restrukturisasi sebesar Rp192,24 triliun kepada 2,95 juta debitur, Bank Mandiri restrukturisasi kredit Rp119,41 triliun untuk 535 ribu debitur. Kemudian, BNI memberikan fasilitas restrukturisasi kredit kepada 176 ribu debitur sebesar Rp123,54 triliun serta BTN merestrukturisasi kredit sebesar Rp55 triliun kepada 316 ribu debitur. "BRI masif ke segmen menengah kecil, Mandiri ke wholesale dan konsumer, kemudian BNI juga di wholesale juga lumayan besar," urai Tiko.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menegaskan restrukturisasi kredit perseroan dilakukan untuk sektor sektor usaha terdampak Covid 19. . Dia bilang mayoritas sektor yang mendapatkan restrukturisasi kredit di bidang konstruksi, rumah tangga, dan perdagangan. "Jadi restrukturisasi debitur terdampak Covid 19 terbuka untuk seluruh sektor asalkan debitur eligible untuk dilakukan restrukturisasi," tutur Darmawan.