Spada Indonesia: Pemain Baru Pasar Logistik Dalam Negeri, Siap Buka Peluang Bisnis Lebih Menjanjikan

Pandemi COVID 19 di tahun 2020 menjadi titik krusial awal perjalanan Spada Indonesia. Ditopang oleh ide kolektif dan dukungan dari para senior di dunia logistik Indonesia, Spada hadir sebagai terobosan baru dalam mengisi peluang bisnis yang hilang dalam sektor industri layanan kirim barang. Perjalanan Spada sampai titik ini telah melalui tahapan panjang, baik itu pivot bisnis maupun fase pendanaan awal bootstrapping sampai seed funding . Akhirnya, layanan Spada mampu berjalan dan menyesuaikan kebutuhan pasar di Indonesia secara tepat yang dimulai sejak Oktober 2020 lalu. Cita cita awal Spada adalah untuk mengisi kekosongan peluang bisnis dengan menciptakan ekosistem logistik yang terjangkau bagi semua pihak, terutama UMKM. Spada juga memiliki keinginan untuk menjadi alternatif bagi Mitra (dalam hal ini driver ) dalam mendapatkan penghasilan tambahan.

Misi ini dicapai dengan melakukan kerja sama bagi hasil dengan partner di berbagai daerah. Dari setiap pengiriman yang berhasil dibuat melalui aplikasi Spada, Mitra akan mendapatkan komisi sebagaimana yang telah ditentukan. Saat ini, Spada melayani klien B2B ( Business to Business ) dan B2C ( Business to Customer ) dengan menyediakan dashboard lengkap beserta akses API ( Application Programming Interface ) untuk mempermudah order kirim barang. Kemudahan layanan kirim barang ini juga didukung dengan customer apps Spada yang bisa diunduh melalui smartphone pengguna. Spada menyediakan fitur route optimization yang secara otomatis dapat membuat prakiraan rute paling efisien dalam melakukan pengiriman barang sekaligus.

Dalam memenuhi kebutuhan UMKM sebagai target utama pasar, Spada menyediakan dua layanan kirim barang, yaitu instant dan sameday delivery . Mahadisyon, Gift and Tag, serta beberapa kedai kopi di wilayah Jabodetabek telah bergabung menjadi partner Spada. Tidak terbatas pada komoditas makanan, minuman, fashion, dan lainnya, layanan kirim barang Spada juga merambah ke institusi pemerintah, seperti Kantor Pajak Pratama (KPP) untuk jasa pengiriman dokumen. Spada Indonesia melakukan riset pasar secara mandiri turun secara langsung ke lapangan dengan bertemu Mitra. Hasilnya, diketahui bahwa ongkos kirim barang akan lebih terjangkau jika Mitra dapat mengirimkan barang ke banyak alamat sekaligus. Di samping itu, waktu pengiriman barang juga menjadi lebih efektif dan efisien.

Spada menjaga produktivitas para Mitra dan klien secara sungguh sungguh. Pengguna atau klien Spada dapat melakukan pengiriman barang hingga sepuluh alamat dalam sekali order. Sementara itu, Mitra Spada juga diberikan pilihan untuk menentukan orderan dan menyelesaikannya tanpa paksaan. “Spada semata mata menjadi peluang penghasilan tambahan untuk Mitra saat mereka sedang tidak mengerjakan pekerjaan utamanya. Tentu, saat orderan Spada meningkat pesat kami akan menawarkan Mitra untuk full menjadi rider Spada dengan memperhatikan kesejahteraan mereka. Fitur sameday kami memiliki kurir dengan gaji bulanan dan kendaraan sendiri, sehingga ongkos pengiriman jadi lebih kompetitif. Kami menggunakan mitra rider hanya untuk service instant yang ongkos kirimnya dihitung per KM. Dengan begitu, hal ini lebih menguntungkan Mitra rider kami,” tutur Arief Hakim selaku CEO Spada Indonesia.

Dalam waktu tertentu ketika permintaan sedang tinggi, Spada secara terbuka dengan memperhatikan kesejahteraan Mitra, membuka peluang bagi mereka untuk bekerja secara full. “Kebanyakan startup memotong besar penghasilan Mitra karena overhead perusahaannya sudah sangat besar, Spada sendiri sangat menjaga keuangan perusahaan, sehingga kedepan kami berupaya untuk tidak menekan pendapatan mitra,” jelas Arief.